Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa tujuan utama kita
dipekerjakan adalah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Namun didalam proses
kita mengerjakan pasti akan menemui berbagai kendala yang menghadang ketepatan
dan kecepatan bekerja. Selain itu, pressure
dari atasan memaksa kita agar tidak salah bertindak dan cermat “melahap”
arahan. Seorang karyawan yg teladan adalah ia yang mampu selalu siap, cekatan
dan mampu menterjemahkan setiap perintah yang diberikan tidak peduli mudah atau
pun sukar. Berdasarkan pengalaman yang saya dapat saat masih bekerja di
perusahaan alat berat, setidaknya ada 6 poin penting dalam manajemen waktu dalam
bekerja.
Tentu saya ingin berbagi dengan Anda, berikut penjelasannya.
1. Mulai lah
dengan Daftar Tugas Mudah yang Dapat Dilakukan dengan Cepat.
Dengan mengerjakan daftar tugas yang lebih mudah di urutan pertama,
Anda bisa mendapat waktu luang utnuk melahap tugas berikutnya. Terkesan mudah
memang namun jika tidak cermat dalam memilih tugas bisa jadi Anda hanya
menganggur. Berdasarkan pengalaman saya; Setiap memulai pekerjaan dari jam 8
pagi, saya sudah harus bisa membaca situasi apa yang penting untuk dikerjakan
terlebih dahulu. Sebagai contoh, merapikan laporan harian dari bagian produksi
menjadi ”menu sarapan” wajib yang harus diselesaikan pada awal hari kerja,
karena akan berpengaruh pada agenda yang akan dilalui hari ini. Mengerti maksud
saya?
2. Istirahat
di Sela-sela Pekerjaan
Sudah lelah dengan tugas pertama di awal kerja? Istirahatalah. Ya
kesempatan kecil untuk sedikit untuk bernafas dan minum sering saya ambil,
karena saya sadar hanya memiliki satu badan dan 2 tangan. Selain untuk
menghemat tenaga, manfaat istirahat adalah menjernihkan pikiran dari penatnya
jadwal harian. Saya mengambil kesimpulan ini karena setelah saya istirahat
badan menjadi segar dan siap memilah tugas berikutnya
Bagi Anda yang memiliki kekurangan dalam hal fisik, jangan merasa
rendah diri. Anda bisa mengandalkan kemampuan otak untuk lebih cepat dalam
bekerja. Jadi tidak ada jaminan pasti siapa yang akan menyelesaikan tugas lebih
cepat.
3. Mulai
membuat daftar to-do untuk besok, hari ini.
Poin yang ke 3 ini saya kira bisa menjadi poin master, mengapa? Kegiatan yang kita
lakukan hari ini adalah rencana yang disusun kemarin. Sebaiknya sebelum Anda
pulang dari kerja, hal terakhir yang harus Anda lakukan adalah untuk membuat
daftar hal-hal yang perlu dilakukan untuk besok. Cara ini sangat efektif,
ketika besok memulai pekerjaan berarti Anda siap untuk bertarung!
Mempersiapkan to-do-list untuk hari esok banyak dilakukan oleh tenaga
kerja asing karena bisa menghemat waktu dalam bekerja, nah, bagi Anda yang
ingin bekerja di luar negeri sebaiknya bisa mempersiapkan diri agar bisa
langsung beradaptasi dengan budaya kerja mereka.
4. Gunakan
kalender untuk mengelola jadwal.
Jaman memang sudah maju dan saya kira semua orang mempunyai smartphone,
yang didalamnya tedapat berbagai macam aplikasi termasuk aplikasi kalender.
Terdengar ribet, memang benar. Saya menerapkan tips ini belum lama setelah saya
bergabung dengan eks perusahaan dimana saya bekerja. Hasil yang saya dapat
adalah jadwal kerja saya menjadi teratur dan mudah dilalui. Baik ketika saya
harus mengikuti meeting bulanan atau hanya sekedar tugas rutin. Bagi Anda
eksekutif muda, tips ini sangat cocok diterapkan terlebih jika Anda adalah orang
yang super sibuk.
5. Abaikan Gangguan
Sebisa Mungkin
Ada begitu banyak hal yang dapat membuat Anda hilang fokus. Setiap
hari Anda bisa mendapatkan panggilan telepon atau sms, atau yang sedang marak
adalah chat WhatsApp. Saran saya, tetaplah fokus pada to-do-list yang sudah
ada. Abaikan gangguan yang muncul selama tidak mengganggu jalannya karir Anda
di tempat kerja. Jika memang sosial media mengurangi produktivitas Anda dalam
bekerja, maka hindari mengakses saat bekerja walaupun Anda tergoda. Semakin
Anda bisa mengendalikan diri, semakin cepat cepat pula tugas selesai.
6. Hindari
Multitasking Walapun Anda Mampu
Banyak fakta yang saya temui tentan poin terakhir ini, seperti
merangkap tugas fotokopi dan membersihkan ruangan. Memang terlihat produktif,
tetapi melakukan 2 tugas sekaligus faktanya menghabiskan waktu 2x lebih lama
dari waktu normal. Selain itu membuat kualitas tugas yang kita kerjakan menurun.
Contoh kasus yang saya alami adalah mengelola sertifikat material baja
sekaligus fotokopi, pada awalnya saya merasa produktif, saya mampu mengerjakan
hingga selesai namun dalam waktu yang lama. Saya mencoba untuk memeriksa hasil
kerja saat multitasking tersebut dan ternyata memang tidak sebaik jika saya
fokus pada salah satu tugas. Perlu diketahui bahwa melakukan pekerjaan secara
bersamaan meningkatkan resiko kecelakaan kerja. Hindari multitasking walaupun
Anda mampu, maka hasilnya akan lebih baik.
Pekerjaan adalah amanah yang harus dijaga sebaik mungkin, namun
didalam mengerjakan juga harus dilakukan secara cermat. Saya harap 6 tips dari pengalaman
saya bisa membantu rekan semua dalam bekerja. Semangat!