Tampilkan postingan dengan label career plan action. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label career plan action. Tampilkan semua postingan

Ketrampilan Mendengar Meningkatkan Prestasi di Tempat Kerja


Anda kenapa diam? Sedang ada masalah? Mari kita berbagi dan supaya Anda bisa ceria kembali. Kemudian kedua orang tadi saling berbicara dan bisa menyelesaikan masalah yang ada. Lihat, betapa mudahnya menjadi pendengar bahkan menjadi solusi orang lain dalam menyelesaikan permasalahan sehari-sehari. Berbagai macam manfaat dari menjadi pendengar yang baik adalah kita lebih dihargai orang karena telah bersedia mendengar keluhan yang ada dalam diri mereka.

Kali ini saya akan membahas mengenai Ketrampilan Mendengar Meningkatkan Hasil di Tempat Kerja. Mengapa? Ternyata menjadi pendengar sangat bermanfaat di tempat kerja! Fakta ini saya dapatkan dari penelitian pada tahun 1991 di Amerika Serikat oleh Secretary's Commission on Achieving Necessary Skills (SCANS). Mereka mengidentifikasi lima kompetensi dan tiga ketrampilan dasar yang penting bagi pencari kerja dalam memasuki dunia kerja. Ketrampilan mendengarkan ternyata masuk di antara ketrampilan dasar yang diidentifikasi. Ketrampilan mendengarkan memengaruhi dari bagaimana menerima informasi bahwa, untuk memahami dan mengerti apa yang dikatakan orang lain.

Pertanyaannya, bagaimana ketrampilan mendengar yang baik bisa meningkatkan kinerja anda di tempat kerja?

Ingatlah ketrampilan mendengarkan yang baik akan membantu membuat Anda bekerja lebih produktif. Ketika atasan mempunyai anak buah yang mampu memahami berbagai macam perintah seperti Anda, beberapa hal ini akan sering terjadi ;

1. Atasan mengharapkan penilaian dan langkah apa yang paling tepat dalam menangani suatu proyek/kasus.
2. Semua rekan kerja, baik satu level atau pun atasan dengan senang hati membangun hubungan dengan Anda karena kemampuan yang Anda miliki. Yakinlah, mereka senang dengan Anda yang mampu mendengarkan mereka.
3. Membela Anda ketika tersandung suatu permasalahan
4. Anda akan diminta menyelesaikan masalah pelanggan, rekan kerja bahkan atasan sekalipun.
  
Tips Bagaimana Menjadi Pendengar Aktif.
Tidak semua orang dilahirkan dengan ketrampilan mendengarkan yang baik. Bahkan mereka yang ahli mendengar pun kadang-kadang terlibat dalam peristiwa dimana mereka seperti buka apa-apa. Saya kira tips berikut akan membantu Anda belajar bagaimana menjadi pendengar yang aktif :

- Pertahankan Kontak Mata: Bila Anda sedang berbicara dengan orang entah siapapun itu, tatap mata mereka. Bukan berarti tidak sopan namun menatap mata adalah sah satu cara mengendalikan situasi dan kondisi. Pastikan hal tersbut Anda praktikan.
- Jangan Menyela Lawan Bicara: Sebaiknya simpan pertanyaan dan komentar sampai pembicara selesai berbicara. Dititik ini Anda boleh bertanya maupun berkomentar. Tentunya dengan pemikiran dan pertimbangan yang matang.
- Tetaplah Duduk: Gerakan yang gelisah membuat Anda terlihat bosan kemudian selanjutknya lawan bicara Anda akan menangkap hal ini, akhirnya merasa dirinya tidka dihargai ketika berbicara.
- Anggukan Kepala Anda: Ini menunjukkan kepada lawan bicara bahwa Anda memahami informasi yang ia atau dia sampaikan.
- Berikan Perhatian Penuh: Dukungan tidak hanya dengan berupa saran yang Anda utarakan namun bisa melaui gerakan non verbal. Contoh yang paling nyata adalah ekspresi wajah dan gerakan tubuh.
- Ulangi Instruksi kemudian Ajukan Pertanyaan yang tepat: Akhir dati tips ini adalah setelah lawan selesai berbicara, ulangi perkataan mereka untuk memberi tahu bahwa Anda memahami mereka. Perlu diketahui ini saat yang tepat untuk mengajukan pertanyaan jika Anda punya.

Baik kita sudah membahas bagaimana menjadi oendengar yang aktif, sayangnya tidak semua bisa kita praktikan. Berikut juga akan saya jabarkan hambatan dalam mendengarkan menjadi ;

- Pikiran dipenuhi dengan bingung dan prasangka;
- Ketidakmampuan untuk memahami pembicara karena aksen asing;
- Ketidakmampuan untuk mendengar karena suara disekitar mengganggu;
- Khawatir lawan bicara Anda takut, bimbang atau marah pada apa yang Anda usulkan.

Salah satu kejadian dari hal ini bisa kita gambarkan. Anda sedang berbicara dengan seseorang, ternyata orang tersebut memiliki aksen bahasa yang (mohon maaf) kurang jelas. Ingatkan dengan pelan lawan bicara Anda, "Bisa Anda ulangi dengan pelan perkataan Anda tadi?". Kesulitan seperti ini harus bisa diindentifikasi sebagai ganjalan dalam kita menghadapi berbagai macam kepribadian demi sukses menjadi rekan kerja yang bisa diandalkan.

Menjadi pendengar yang baik bukan berarti memuluskan ambisi Anda menjadi orang teratas di suatu organisasi, namun memberikan solusi bagi semua agar lebih baik. Anda pasti tahu bukan bahwa orang rela dipimpin oleh orang lain bukan karena kemampuannya saja namun karena kerendahan hati dalam bersikap. Terima kasih sudah membaca, semangat dalam berkarir!